22 April 2012

Bahaya Dengki


Termasuk sifat yang membinasakan adalah dengki kepada sesama muslim dan senang apabila orang lain tertimpa musibah, memendam permusuhan, berbuat curang, menaruh dendam, sedikit rasa kasih rerhadap kaum muslimin dan berburuk sangka kepada mereka.
Semua itu adalah sifat-sifat yang membinasakan. Cukuplah mengenai kejelekan bahwa Allah SWT menyuruh Rasulullah SAW memohon perlindungan dari kejahatan orang yang dengki sebagaimana Dia menyuruhnya memohon perlindungan dari kejahatan setan.
Nabi SAW bersabda: jauhkan dirimu dari sifat dengki karena kedengkian itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu
Nabi SAW bersabda: tidaklah berkumpul dalam rongga badan seorang hamba, iman dan sifat dengki.
Nabi Saw bersabda: janganlah kamu saling mendengki, janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling menjauhi.
Hasad (dengki) artinya manusia merasakan kesempitan dalam dada dan hatinya serta ketidaksukaan kepada nikmat yang diberikan Allah kepada salah seorang hamba-Nya dalam agama atau dunianya sehingga ia menyukai hilangnya nikmat itu darinya. Boleh jadi ia menginginkan hal itu, meskipun nikmat itu tidak beralih kepadanya.
Itu adalah puncak kejahatan. Maka siapa yang merasakan kedengkian ini terhadap sesama muslim, iapun membenci perasaan itu, dan menyembunyikan dalam hatinya serta tidak menampakan dalam perkataan maupun perbuatan. Barangkali dengan cara itu ia selamat dari kejahatannya.
Disebutkan dalam Hadist: tiga perkara yang tidak seorangpun luput darinya, yaitu rasa iri, berburuk sangka. Maukah kuberitahukan kepada kalian jalan keluar dari semua itu? Apabila engkau iri janganlah engkau berbuat aniaya, apabila engkau berprasangka janganlah engkau memastikannya, apabila melihat pertanda buruk teruskanlah.
Yakni janganlah engkau mundur dari urusan yang ingin engkau kerjakan.
Apabila orang iri melakukan kebaikan dari apa yang dikehendaki oleh sifat dengki, yakni dengan memuji orang yang menjadi sasarannya dan berusaha menghormati dan menolongnya, maka ia melakukan kebaikan dalam hal itu. Ini obat yang paling mujarab dalam menghilangkan kedengkian.
Tiada masalah dengan rasa iri, yaitu bila engkau menginginkan untuk dirimu seperti nikmat yang engkau lihat pada saudaramu dari karunia Allah.
Kemudian jika hal itu merupakan nikmat agama seperti ilmu dan ibadah, maka hal itu terpuji. Jika merupakan nikmat duniawi seperti harta dan kedudukan yang mubah maka hal itu tidak boleh dan mubah.
Adapun menyukai kecelakaan bagi seorang muslim dan menyembunyikan kecurangan, permusuhan dan dendam, maka cukuplah sebagai pencegah bagimu sabda Nabi Saw: tidaklah seorang dari kamu beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Nabi SAW bersabda: barangsiapa mencurangi kaum muslimin, maka ia tidak termasuk golongan mereka.
Nabi SAW bersabda: jika engkau sanggup diwaktu pagi dan sore tidak mempunyai keinginan untuk berbuat curang didalm hatimu terhadap seseorang, maka lakukanlah dan itu sunahku.
Adapun sedikitnya belas kasih dan saying terhadap kaum muslimin, maka hal itu menunjukan kekerasan hati dan kekasaran serta kebengisan. Semua itu tercela dan buruk.
Nabi SAW bersabda: sayangilah makhluk yang dibumi, niscaya TUhan yang ada dilangit menyayangimu.
Nabi SAW bersabda: sayangilah orang lain, niscaya engkau disayang. Sesungguhnya Allah menyayangi para hamba-Nya yang penyayang.
Nabi SAW bersabda: tidaklah rasa kasih sayabg dicabut, kecuali dari orang yang sengsara.
Barangsiapa tidak merasakan dalam hatinya rasa kasih saying kepada semua orang, terutama orang-orang yang mengalami musibah dan bencana, lemah dan miskin, maka hal itu menunjukan kebengisan hatinya dan kelemahan imannya serta kejauhannya dari Tuhannya.
Adapun berburuk sangka kepada kaum muslimin, maka perbuatan itu tercela dan buruk.
Nabi SAW bersabda: dua perkara tidak ada melebihi kelebihannya, yaitu baik sangka kepada Allah dan baik sangka kepada para hamba Allah. Dan dua perkara tidak ada melebihi keburukannya, yaitu buruk sangka kepada Allah dan buruk sangka kepada para hamba Allah.
Buruk sangka kepada kaum muslimin artinya berburuk sangka kepada mereka mengenai perkataan dan perbuatan mereka yang lahirnya adalah baik, namun engkau berprasangka lain dari yang mereka tampakan. Ini adalah puncaknya.
Termasuk pula penilaian buruk atas perkataan dan perbuatan mereka yang mengandung kemungkinan baik dan buruk, meskipun bisa menilainya baik. Akan tetapi macam ini lebih ringan daripada yang pertama. Sedangkan yang mengandung kemungkina baik dan buruk, maka engkau tetap menganggapnya baik.
Maka lakukanlah dengan cara itu sekuat tenagamu dan minta tolonglah kepada AllahSWT. Hanya Allah yang memberi taufik.
Wallahu ‘alam bishawab.

0 comments:

Post a Comment

Template by:
Free Blog Templates